Paris Sejak Masa Klasik Sampai Masa
Revolusi
Sejarah Kota Paris
Sejarah Kota Paris
Henri
IV
Place
des Vosges
Francois
I memberi kehidupan baru ke Louvre setelah menghancurkan jam besar. Dia
mengubah orientasinya dengan menggerakkan dari sebelah Selatan ke sebelah
Timur. Kemudian bantaran sungai dibangun. Dia memerintahkan memperbaiki Balai
Kota dimulai pada 15 Juli 1533. Tetapi karya utama Baru seledai 75 tahun
kemudian. Karya utama ini hancur dilahap api "Commune" pada tahun
1871. Belakangan bangunan ini diubah menjadi gereja Saint-Eustache.
Paris
di bawah pemerintahan Henri IV
"Henri
IV" memutuskan untuk menjadikan kota Paris sebagai kota tempat tinggalnya.
Apakah karena dia menemui kesulitan saat menaklukkan Paris pada tahun 1594
setelah dipertahankan dipertahankan selama lima tahun? Karenanya dia memutuskan
untuk menyerahkan Paris.
Karena tinggal dalam
waktu lebih pendek dari para pendahulunya dia menyelesaikan pembangunan
beberapa proyek arsitektur yang penting. Kemudian dia menganugerahi dirinya
gelar kehormatan Gubernur Paris. Dia mulai memperbaiki Place Royale Yang
kemudian menjadi Place de Vosges. Perkembangan aspek-aspek Renaisans Italia
dihubungkan dengan tempat tinggal Raja. Pada tahun 1610 Paris tak berkembang
melampaui Balai Kota di distrik V di wilayah Selatan, "Porte Saint-Denis"
di utara, wilayah "Temple" di Barat Laut, dan wilayah “Porte de la
Conference” di bagian Barat.
Place des Vosges
Di Utara adalah kota dimana Raja bertempat tinggaldi "Louvre" dan juga kekuatan Raja sementara berkedudukan di "Temple" di "Bastille",sebuah benteng dan di 1'"Arsenal" sebuah penjarajuga bagi para pegawai yang tinggal sekitar "Place Royale" yang baru, untuk berbisnis, untuk kerajinan tangan, untuk pelabuhan yang tersebar dari Quay "St-Paul" sampai "Place des Grèves". Di Selatan terletak "Université" yang penuh dengan univesitas serta biara.
Di luar tembok yang mengelilinginya terletak bagian pinggiran seperti "faubourg Saint-Germain" dengan gereja-gerejanya, tmpat brmain serta pasar malam, "faubourg Saint-Jacques" dengan biara-biaranya, "faubourg Saint-Marcel" yang penuh sesak. Di Utara,mengelilingi kota, terletak "faubourg Saint-Honoré", "Montmartre", "Saint-Denis", "faubourg du Temple", "faubourg Saint-Antoine" yang luar biasa. Kemudian terletak wilayah pedesaan, pedesaan yang datar, serta wilayah hutan.Di bukit-bukit "Chaillot"'s dan "Roule"'s kita bisa menhirup udara segar. Kita bisa mengagumi pemandangan dari dataran tinggi "Belleville" atau "Ménilmontant". Rumput dipotong dari ladang-ladang "Grenelle". Kita bisa memanen anggur di "Montmartre".
Paris terbuka lebar ke daerah pedesaan dan tak seorangpun merasa terpenjara di dalamnya.
Paris adalah kota bundar,kota tertutup dengan tembok-tembok yang berukuran tinggi empat meter serta lebarnya dua meter dengan sungai di tengahnya serta ratusan menara gereja.
Terdapat pula lima ratus hektar jalan tersebar secara acak, lima ratus Hektar dengan bangunan-bangunan istana, gereja serta biara, pasar terbuka serra pelabuhan dengan kapal-kapal yang bertambah jumlahnya, bermuatan barang-barang. Itulah wajah Paris sehari setelah Raja dibunuh.
Place des Vosges
Di Utara adalah kota dimana Raja bertempat tinggaldi "Louvre" dan juga kekuatan Raja sementara berkedudukan di "Temple" di "Bastille",sebuah benteng dan di 1'"Arsenal" sebuah penjarajuga bagi para pegawai yang tinggal sekitar "Place Royale" yang baru, untuk berbisnis, untuk kerajinan tangan, untuk pelabuhan yang tersebar dari Quay "St-Paul" sampai "Place des Grèves". Di Selatan terletak "Université" yang penuh dengan univesitas serta biara.
Di luar tembok yang mengelilinginya terletak bagian pinggiran seperti "faubourg Saint-Germain" dengan gereja-gerejanya, tmpat brmain serta pasar malam, "faubourg Saint-Jacques" dengan biara-biaranya, "faubourg Saint-Marcel" yang penuh sesak. Di Utara,mengelilingi kota, terletak "faubourg Saint-Honoré", "Montmartre", "Saint-Denis", "faubourg du Temple", "faubourg Saint-Antoine" yang luar biasa. Kemudian terletak wilayah pedesaan, pedesaan yang datar, serta wilayah hutan.Di bukit-bukit "Chaillot"'s dan "Roule"'s kita bisa menhirup udara segar. Kita bisa mengagumi pemandangan dari dataran tinggi "Belleville" atau "Ménilmontant". Rumput dipotong dari ladang-ladang "Grenelle". Kita bisa memanen anggur di "Montmartre".
Paris terbuka lebar ke daerah pedesaan dan tak seorangpun merasa terpenjara di dalamnya.
Paris adalah kota bundar,kota tertutup dengan tembok-tembok yang berukuran tinggi empat meter serta lebarnya dua meter dengan sungai di tengahnya serta ratusan menara gereja.
Terdapat pula lima ratus hektar jalan tersebar secara acak, lima ratus Hektar dengan bangunan-bangunan istana, gereja serta biara, pasar terbuka serra pelabuhan dengan kapal-kapal yang bertambah jumlahnya, bermuatan barang-barang. Itulah wajah Paris sehari setelah Raja dibunuh.
Paris
dibawah Louis XIII
Jam
Raksasa
Louis XIII tak punya
selera untuk arsitektur dan hampir tak ada bangunan, pribadi-pribadi tertentu
memberikan gagsannya untuknya. Paris dibawah Louis XIII tumbuh tiga kali lipat
dari ukurannnya semula,dalam sejarah Paris hal ini jarang terjadi.
Monumen baru yang utama adalah "L’Académie française", "La Poste" serta le "Jardin des Plantes". "Pont Notre-Dame" dibangun oleh Christophe Marie, seorang spesialis membangun jembatan.Pada tahun 1659, Louix XIII memutuskan untuk membangun "Pavillon de l’Horloge" dan meminta "Lemercier" serta "Le Vau" untuk memimpin pembangunannya;lebih banyak bangunan ditambahkan ke deretan pavillion tersebut.
Monumen baru yang utama adalah "L’Académie française", "La Poste" serta le "Jardin des Plantes". "Pont Notre-Dame" dibangun oleh Christophe Marie, seorang spesialis membangun jembatan.Pada tahun 1659, Louix XIII memutuskan untuk membangun "Pavillon de l’Horloge" dan meminta "Lemercier" serta "Le Vau" untuk memimpin pembangunannya;lebih banyak bangunan ditambahkan ke deretan pavillion tersebut.
Paris
dibawah Louis XIV
Place
Vendôme
Dibawah Louis XIV kota
terus diperluasdan tumbuh. Louis XIV memutuskan untuk memperluas Louvre dan
meminta "Le Vau" to memperluas sampai empat kali permukaan Square
Yard. "Le Nôtre", yang memperluas taman "Tuileries". Tahun-tahun
selama Raja tinggal di Paris modifikasi utama dilakukan di kota.
"Colbert", seorang supervisor bangunan berharap untuk menjadikan
Paris kota Roma yang baru.
Dia inginkan hal itu untuk menarik perhatian Raja pada kotanya dan juga untuk menghubungkan nama Paris dengan penduduknya pada kekuasaan monarki.
"Hôtel des Invalides", yang dibangun setelah Rumah Sakit Umum ("La Salpêtrière") harus menampung korban perang. Untuk menghormati Raja dua buah alun-alun besar dibangun. Urbanisme sycophantic ditemukan di “Place des Victoires” (1689) dan diin "Place Vendôme" (1698) yang keduanya dibangun atas inisiatif "Maréchal de la Feuillade" serta "Louvois".
Walau dilakukan pembangunan ini, ternyata Raja Louis XIV lebih suka tinggal di Versailles.
Dia inginkan hal itu untuk menarik perhatian Raja pada kotanya dan juga untuk menghubungkan nama Paris dengan penduduknya pada kekuasaan monarki.
"Hôtel des Invalides", yang dibangun setelah Rumah Sakit Umum ("La Salpêtrière") harus menampung korban perang. Untuk menghormati Raja dua buah alun-alun besar dibangun. Urbanisme sycophantic ditemukan di “Place des Victoires” (1689) dan diin "Place Vendôme" (1698) yang keduanya dibangun atas inisiatif "Maréchal de la Feuillade" serta "Louvois".
Walau dilakukan pembangunan ini, ternyata Raja Louis XIV lebih suka tinggal di Versailles.
Paris
dibawah Louis XV
Pemerintahan Louis XV membawa
pembaruan pada landskap Paris. "Ecole Militaire" (1773) dibangun oleh
Ange Jacques Gabriel. "Hôtel des Monnaies" (1768) menampilkan apa
yang disebut gaya "Louis XVI".
Pembangunan "Panthéon" (Gereja Sainte-Geneviève tua) berlangsung selama separoh dari half separuh bagian abad XVII. Lebih dari 30 tahun terbentang antara penggambaran Soufflot (1757) dan hasil pembangunan sebelum Masa Revolusi.
Banyak acara luar biasa di ibu kota. Aturan polisi yang bertitimangsa 30 Juli 1729 akhirnya mengumumkan nama-nama jalan. Sesungguhnya, sampai abad 18 M, jalan-jalan diberi nama resmi.
Pembangunan "Panthéon" (Gereja Sainte-Geneviève tua) berlangsung selama separoh dari half separuh bagian abad XVII. Lebih dari 30 tahun terbentang antara penggambaran Soufflot (1757) dan hasil pembangunan sebelum Masa Revolusi.
Banyak acara luar biasa di ibu kota. Aturan polisi yang bertitimangsa 30 Juli 1729 akhirnya mengumumkan nama-nama jalan. Sesungguhnya, sampai abad 18 M, jalan-jalan diberi nama resmi.
Paris dibawah pemerintahan Louis XVI
Banyak yang dilakukan
oleh Louis XVI untuk kota |Paris. Proyek serta perbaikan jaringan jalan kereta
api di Paris dengan menggali jalan-jalan baru sebagai pengganti milik negeri
yang telah diambil dari Gereja katolik serta dari para imigrant.Di Paris kuburan menjadi mode. Namun, arsitektur masa abad pertengahan tidak sepenuhnya ditolak. Pada tahun 1815, Paris tetap merupakan kota abad pertengahan. Sampai abad XIV, kota tua masih mempertahankan layout gaya Abad pertengahan.Seni Gothik masih disukai. Gereja Sainte-Merri Church atau bahkan menara Saint-Jacques dibangun antara tahun 1508 dan 1522, yang bukan mengekspresikan gaya Ghotik.
Untuk memperlambat pertumbuhan penduduk di Paris dan setelah berusaha keras maka, sejak tahun 1783 dengan mengikuti perintah kerajaan, jalan-jalan didaftar pada suatu rencana sementara para spekulan yang bersemangat membuka wilayah baru. Mereka harus menunggu seratus tahun lagi sebelummenyaksikan proyek urbanisasi utama yang muncul di Paris.
Proyek utama di Paris adalah pembangunan "Sainte-Geneviere" yang dimulai oeleh "Soufflot" dengan tanda salib dari Yunani beserta kubahnya. Kelak ini diubah menjadi sebuah "Pantheon" yang sesungguhnya.
0 komentar:
Posting Komentar