RSS

Sin Kim Lai

Sin Kim Lai adalah nama lelaki pemilik tubuh dengan tinggi 184 cm. Nama ini sudah sangat dikenal dan tidak asing dikalangan pemain bola basket sebagai atlet potensial yang berbakat sampai dengan tahun 1983. Ia kemudian melanjutkan kesukaannya pada dunia bola keranjang ini sebagai pelatih yang memiliki disiplin tinggi dan bertangan dingin. Bola basket adalah pusat kecintaannya dalam dunia olahraga. Ditopang oleh usahanya yang membuka toko alat-alat olahraga di kota kelahorannya (Blitar, kegilaannya mencari bibit-bibit pebasket muda tak pernah mengenal lelah. Ia masuki kampong demi kampong untuk menemukan calon atlet yang secara fisik memenuhi standar. Ia rekrut anak-anak itu dan ditampungnya dalam asrama yang dibangun dan disediakan khusus bagi mereka. Ia sekolahkan dan ia latih sehingga memiliki ketrampilan untuk menjadi atlet terbaik.

Didampingi isitri tercinta yang juga mantan atlet bola basket nasional, Oenarni Tjakrakusuma, Kim Lai dikaruniai empat, dua putra dan dua putrid. Anak-anak itu mendapat titisan bakat orang tuanya. Semuanya mempunyai bakat bermain bola basket. Karena sekeluarga pecinta cabang olahraga yang sama, Kim Lai tidak menghadapi rintangan dari keluarga untuk melakukan berbagai upaya pembinaan terhadap atlet-atlet muda berbakat yang direkrutnya. Semua atletnya difasilitasi, mulai tempat tinggal, gedung latihan, kebutuhan sehari-hari, dan biaya pendidikannya. Bahkan dalam mempersiapkan sebuah pertandingan, tidak segan-segan alat-alat olahraga yang seharusnya dijual, dengan iklas diberikan kepada atletnya untuk kepentingan bertanding.

Dengan dukungan kuat dari orang tua, istri, anak-anak, dan kakak-kakaknya tercinta, Kim Lai mampu membangun gedung bola basket yang cukup besar dan representatife. Dan ternyata bukan hanya gedung bola basket yang ia bangun dengan dana dari kantongnya sendiri. Di bagian belakang gedung bola basket itu dibangunnya gedung yang cukup besar, yang diperuntukan sebagai pengembangan cabang olahraga bulu tangkis. semua itu ia wujudkan sebagai pengganti cita-cita dan keinginan yang tidak tercapai sebagai atlet basket keliber internasional.

Pembangunan gedung bola basket yang saat ini berdiri dengan megah dan dipergunakan berlatih atlet bola basket Klub Pelangi Blitar, memiliki cerita tersendiri dan perjuangan yang sangat keras. Tekad untuk menyelesaikan pembangunan gedung tersebut selain didorong oleh seluruh keluarga dan kakak-kakaknya, juga termotivasi oleh banyaknya pengalaman pahit saat masih aktif sebagai atlet maupun ketika menjadi pelatih nasional. Pengalaman pahit tersebut antara lain ketika ia mengalami kesulitan mendapatkan tempat latihan yang representative, yang memungkinkan seorang atlet dapat mengembangkan prestasinya setinggi langit. Karena itu ia bertekad membangun gedung basket tersebut.. Tekad tersebut seperti gayung bersambut ketika mendapat dukungan Walikota Blitar dengan memberikan berbagai fasilitas kemudahan, khususnya pada proses pembangunan gedung tersebut. Ia mulai membangun gedung basket tersebut dari usaha membentuk perkumpulan arisan gotong royong yang anggotanya para pecandu dan pemain basket.

Beberapa pengalaman pahit lainnya yang diderita Kim Lai adalah kegagalannya berangkat bertanding keluar negeri untuk membela Sang Merah Putih dikarenakan masih berstatus WNA. Tetapi setelah masalah kewarganega-raannya terbereskan, berkali-kali ia selalu membela nama harum bangsanya. Pada tahun 1978 atlet asal Blitar ini telah terpilih untuk memperkuat tim bola basket yunior Indonesia ke kejuaraan Asia. Tahun 1979 terpanggil untuk memperkuat tim bola basket Indonesia pada SEA Games di Jakarta. Terakhir memperkuat tim nasional pada tahun 1983. Setelah tidak menjadi atlet, kiprah Kim Lai beralih sebagai pelatih yang selalu menerapkan kepada atletnya ketelatenan dan kesungguhan dalam berlatih. Dari usaha kerasnya itu, anak-anak didiknya terbukti mampu menunjukan prestasi terbaiknya pada PON XIV tahun 1996 di Jakarta dengan meraih medali emas. Dan pada SEA Games XIX tahun 1997 di Jakarta, berkat didikannya tim nasional bola basket berhasil memperoleh medali perunggu.

Dedikasi terhadap pembinaan olahraga di Jawa Timur, khususnya untuk cabang olahraga bola basket, telah mengantarkan Sin Kim Lai menjadi salah seorang nominator tokoh olahraga Jawa Timur. Bila benar-benar terpilih, ia akan memperoleh penghargaan dari Gubernur Jawa Timur. Ketekunan, ketelatenan, dan dedikasi sebagai pelatih mampu mempersiapkan atletnya untuk meraih prestasi terbaik. Selain sebagai pelatih, Sin Kim Lai tidak segan-segan menampung, membiayai, dan menyekolahkan anak-anak yang tidak mampu tetapi memiliki bakat baik. Ia juga memberikan perlengkapan untuk bermain, seperti sepatu, kaos kaki dan kebutuhan bertanding.

Sin Kim Lai telah menunjukan jasa-jasa dalam membina bola basket hingga mampu mencetak atlet berprestasi tingkat nasional dan Internasional. Baik sebagai pelatih, sebagai penyandang dana, maupun sebagai penyedia fasilitas, Sin Kim Lai kiranya telah memenuhi persyaratan dan kreteria sebagai tokoh olahraga. Tokoh olahraga ini akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam bentuk pemberian penghargaan. Pemberian penghargaan akan dilakukan dan dinobatkan pada acara peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) tanggal 9 September 2006 oleh Bp. Gubernur Jawa Timur.

sumber : http://www.infoterkinionline.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar